Jadi jika gen dominan tersebut berdiri sendiri, makasifatnya akan tersembunyi (kriptos). Contoh kasus kriptomeri terdapat pada persilangan bunga Linaria maroccana. Bunga Linaria maroccana memiliki 4 gen, yaitu: A = terbentuk pigmen antosianin a = tidak terbentuk pigmen antosianinB = protoplasma basa b = protoplasma asam
Perhatikangambar berikut ini Jenis mutasi yang terjadi pada kromosom ter sebut from BIOL MISC at Santa Clara University
Aleldominan B menyebabkan sitoplasma bersifat basa, sedangkan alel resesif b membuat sitoplasma bersifat asam. Pada bunga Linaria maroccana terdapat tiga warna bunga yaitu merah, putih, dan ungu. Jika bunga Linaria maroccana berbunga merah galur murni disilangkan dengan bunga putih galur murni, maka akan diperoleh F1 yang semuanya berbunga ungu.
Vay Tiền Nhanh. Sumsum kalian mungkin pernah menyoal-cak bertanya ketika menemui hasil persilangan antara bunga berwarna merah, didapatkan bunga berwarna putih? Atau kalian penasaran kok keturunan berasal dua induk kelinci berwarna serdak-abu didapatkan keturunan berwarna hitam? Semua situasi tersebut dapat kalian temukan jawabannya kalau kalian sudah lalu mempelajari mekanisme pewarisan kebiasaan hereditas atau genetika mendel. Syariat PEWARISAN SIFAT MENDEL Kalau individu dengan resan A melakukan perkawinan dengan individu bukan dengan sifat B, sifat keturunannya boleh mengikuti salah satu induknya atau merupakan hasil kombinasi dari sifat kedua induknya. Penurunan alias pewarisan sifat dari emak atau tetua kepada generasi keturunan berikutnya disebut Hereditas. Keadaan pewarisan sifat tersebut menirukan ideal-pola hereditas. Hukum Mendel merupakan Hukum Hereditas yang menjelaskan prinsip-prinsip penerjunan adat pada organisme. Untuk mengembangkan teorinya, Mendel menggunakan target kajian berupa tanaman polong kapri maupun ercis. Mendel menuding tujuh sifat polong kapri Pisum sativum tersebut, antara tidak angka bulat dibandingkan dengan kredit keriput; nilai dandan asfar dibandingkan dengan biji warna abang; buah warna hijau dibandingkan dengan biji zakar corak asfar; buah mulus dibandingkan dengan biji zakar berlekuk; bunga warna ungu dibandingkan dengan rente warna putih; dan letak bunga diaksial ketiak dibandingkan anakan di setopan ujung; serta batang panjang dibandingkan dengan batang singkat. Hukum I Mendel Hukum segregasi Lega hari pembentukan gamet,gen di internal alel mengalami segregasi pemecahan secara nonblok dari diploid menjadi haploid. Sadar ya, bahwa Alel itu sendiri adalah n partner gen nan terletak di lokus yang sama lega kromosom homolog. Syariat I Mendel dijelaskan maka itu Mendel internal bentuk persilangan monohibrid satu rasam beda. Buat melincirkan kalian mempelajari persilangan monohibrid, berikut dijelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan persilangan. Alel Dominan dan Alel Resesif Setiap individu memiliki 2 alel bagi gen yang mengendalikan suatu sifat. Alel Dominan akan diekspresikan sepenuhnya puas kenampakan individu, sementara itu ale resesif tidak diekspresikan secara jelas puas kenampakan turunan. Contohnya alel anakan ungu P yakni dominan dan alel bunga murni p adalah resesif.Jangan lupa bedakan huruf kapital dan huruf kerdil lega penulisan gen Homozigot dan Heterozigot Suatu adat individu disimbolkan dengan sepasang sepasang alel tersebut identik/setinggi maka disebut Homozigot, contohnya pada pokok kayu ercis alur kalis untuk anakan ungu PP ataupun anak uang ikhlas pp. Sebaliknya sekiranya sepasang alel tersebut farik maka disebut Heterozigot, contohnya pokok kayu kacang polong bukan alur murni untuk bunga ungu Pp. Genotip ialah hubungan komposisi genetik berusul suatu sifat atau karakter turunan. Genotip menunjukkan kebiasaan dasar yang tak terpandang dan bersifat menurun alias diwariskan pada keturunannya. Contohnya PP, Pp atau pp . Padahal, Fenotip adalah hasil ekspresi dari genotip dengan lingkungannya nan positif aturan yang tampak berasal asing sehingga bisa diamati. Seumpama cermin adalah ukuran tanaman tinggi ataupun pendek, warna bunga ungu maupun suci, rencana kredit bulat ataupun kisut dsb. Bayangan mengenai lokus alel, homozigot, heterozigot, genotipe dan fenotipe, boleh dilihat pada sketsa berikut Persimpangan Monohibrid Plong Tanaman Persilangan monohibrid yaknipersilangan dengan suatu sifat selisih. Maksudnya adalah lega persilangan ini, hanya memperhatikan satu rasam saja, seperti warna bunganya saja merah, putih, dsb atau bentuk buahnya saja bulat, lonjong, dsb. Masing-masing persilangan diberi tanda baca, pohon indung diberi huruf angka P abreviasi dari parental. Keturunan I keturunan pertama disebut filial disingkat F1, keturunan II disebut F2 dan seterusnya. Perhatikan contoh persilangan pada siat bunga ercis yaitu bunga bercelup ungu dengan putih berikut Terbit persilangan tersebut, dapat diketahui bahwa F1 Keturunan mula-mula semuanya bercelup ungu dengan genotip Pp. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana warna bunga F2 hasil dari persimpangan F1 dengan F1 F1 disilangkan sesamanya! Ternyata warna anakan puas F2 pertalian keluarga ke-dua cak semau ungu dan kudus. Genotip ungu meliputi PP dan Pp Jadi perbandingan Rasio Fenotip F2 = Ungu Ceria = 3 1 Adapun rasio Genotip F2 = PP Pp pp = 1 2 1 Jika dinarasikan , peristiwa segregasi yang terjadi menurut Mendel adalah bagaikan berikut Pada masa pembentukan sel kelamin nekat, alel-alel PP ini memisah menjadi P dan P, sehingga sel gamet pada tanaman berbunga ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel P tetapi. Sebaliknya, tanaman betina berbunga putih, bersifat homozigot resesif dan genotipnya pp. Alel ini memisah menjadi p dan p lega masa pembentukan gamet betina ovum, sehingga gamet-sel kelamin betina tanaman sejati cuma punya satu macam alel p. Hukum II Mendel Hukum Asortasi Syariat Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi yaitu, hukum berpasangan atau pemberkasan secara objektif. Hukum ini menyatakan bahwa setiap gen atau sifat, akan berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain. Berikut akan dijelaskan Hukum II Mendel pada persimpangan Dihibrid dua aturan beda. Misalnya bentuk biji kacang kapri bundar dan kisut dan warna kuning dan hijau. Pada persilangan antara tanaman kapri berbiji bundar warna asfar homozigot BBKK dengan ercis berbiji kisut warna hijau bbkk, akan menghasilkan 16 gabungan genotip baka sebanyak 100% pokok kayu berbiji buntak dan berwarna kuning. Selanjutnya, apabila tanam an F1 tersebut disilangkan sesamanya setara-sama F1, ternyata pada keturunan kedua F2, neraca F2 = 9 3 3 1. Untuk lebih jelasnya perhatikan persilangan dihibrid berikut! B bersifat dominan terhadap b, K dominan terhadap k, jadi BbKk = Bulat kuning. Dengan demikian semua F1 bersifatMelingkar Kuning Yuk, waktu ini kita temukan hasil F2 takdirnya F1 disilangkan sesamanya! Dengan demikian, akan diperoleh F2 = bulat kuning B_K_, bulat bau kencur B_kk, kisut kuning bbK_, kisut yunior bbkk. Bakal rasio fenotipnya adalah ibarat berikut Rasio fenotip = bulat kuning bulat hijau kisut asfar kisut bau kencur = 9 3 3 1. Peristiwa pembentukan gamet pada persilangan dihibrid tersebut di atas, terjadi 4 macam penjenisan gen. Gen B mengelompok dengan gen K mewujudkan gamet BK; gen B mengelompok dengan gen k membentuk gamet Bk; gen b gerombol dengan gen K membentuk sel kelamin bK; dan gen b mengelompok dengan gen k membentuk gamet bk. Ingin mencoba menyelesaikan persilangan dihibrid? yuk simak video berikut!…. 3. Persilangan Resiprok Pada intinya, persimpangan resiprok adalah persilangan dengan sifat yang dibalik antara induk jantan dan betinanya. Misal semula, persilangan antara kacang polong dari ungu berani/tepung sari dengan ercis berbunga kalis betina/ putik , akan didapatkan semua anak cucu F1nya berasal ungu. Dan keturunan F2nya menghasilkan ercis berbunga ungu dan tahir dengan perbandingan 31. Tatap persimpangan monohibrid plong tumbuhan. Demikian halnya jika dibalik, jantan/serbuk sari diambil bersumber tumbuhan kacang polong berbunga tahir dan diserbukkan pada pentil ercis berbunga ungu, hasil yang diperoleh baik lega F1 maupun F2nya tetap selaras seperti semula. Persimpangan yang adalah n partner terbit persilangan sebelumnya inilah yang disebut persimpangan resiprok. 4. Back Cross Persilangan Perot dan Test Cross Uji Silang Back cross merupakan persilangan antara keturunan F1 yang heterozigot dengan salah suatu induknya nan homozigot dominan. Perhatikan contoh berikut Dua individu F2 pada pola di atas, mempunyai genotip nan farik TT dan Tt semata-mata mempunyai fenotip yang sama tinggi. Simak aja nih videonya, kalau kalian kepingin lebih paham pun! Test cross yakni persilangan antara F1 dengan pelecok satu induknya yang homozigot resesif. Manusia F1 tidak ataupun belum diketahui genotipnya. Oleh karena itu, uji cabang ini berniat kerjakan menguji ketidak murnian anak adam dengan memafhumi perbandingan fenotip keturunannya. Dengan demikian, bisa diketahui individu nan diuji adalah heterozigot atau homozigot. Perhatikanlah teladan test cross antara bunga ercis nan letaknya diketiak daun/aksial namun belum diketahui genotipnya dengan induknya yang letak bunganya di ujung/halte aa berikut ini. F1 50% Rente Aksial Aa 50% Bunga Perhentian aa. Signifikan genotip dari bunga aksial tersebut bertabiat heterozigot Aa Ingin kian tanggap? coba deh simak video berikut! 5. Rasam Intermediet Pada pohon anak uang pukul empat Mirabilis jalapa, persilangan antara tanaman rente pukul catur bercelup merah dengan bunga berwarna putih,ternyata menghasilkan individu keturunan dengan anak uang bercelup merah akil balig yang berperilaku intermediet. Warna merah muda yaitu warna antara merah dan kalis yang disebabkan oleh ekspresi terbit alel penentu warna merah dengan ekspresi berbunga alel rona putih. Makanya karena itu, kedua alel penentu sifat beda tersebut dikatakan mempunyai kebaikan nan setara dalam memengaruhi munculnya sifat. Sifat antara yang diturunkan dari sifat emak pertama dengan sifat induk ke-2 inilah nan disebut sebagai resan intermediet. Perhatikan kerangka persilangan berikut! Lebih mantul pun sekiranya kalian mau simak video berikut! B. Penyimpangan SEMU HUKUM MENDEL Ingat-ingat ya…. ternyata, tidak semua persilangan monohibrida menghasilkan perbandingan fenotip F1 = 3 1 atau perbandingan genotip F1 = 1 2 1, dan persilangan dihibrida menghasilkan perbandingan genotip F1 = 9 3 3 1. Dalam prakteknya, hasil persilangan dihibrida, dapat menghasilkan nisbah yang merupakan tipe dari perbandingan 9 3 3 1 yaitu 12 3 1 atau 9 7 atau juga 15 1. Meskipun demikian, perbandingan tersebut tetap menirukan aturan Syariat Mendel. Oleh karena itu, hasil rasio tersebut dikatakan sebagai digresi semu Hukum Mendel. Simak baik-baik ya, macam penyimpangan semu Syariat Mendel berikut! a. Atavisme Pada interaksi gen ini, satu sifat ditentukan maka dari itu alel-alel dari gen yang farik yangt berinteraksi atau saling memengaruhi dalam mengutarakan aturan fenotip, sehingga menghasilkan keturunan yang berbeda dengan induknya. Misalnya, pada mandung dijumpai empat macam bentuk pial ranggah, antara enggaksumpel walnut dengan genotip R-P- , gerigi rose dengan genotip R-pp, nilai pea dengan genotip rrP-; dan belah single dengan genotip rrpp. Perhatikan Gambar Empat macam pial ayam jago! Jika ayam berpial rose disilangkan dengan pea biji, semua keturunan F1nya berpial walnut. Perhatikanlah diagram persilangan berikut! Ternyata dari persilangan ayam berpial rose dan pea, dihasilkan fenotip baru yaitu walnut. Apa yang menyebabkan terbentuknya balung walnut? Pial walnut muncul karena interaksi 2 pasang alel gen yang dominan. Tentatif itu, persimpangan antara sesama ayam jantan berpial walnut dihasilkan 4 macam pial yakni walnut, rose, pea, dan 1 pial yang mentah yaitu single dengan skala 9 3 3 1. Memetik singlel terjadi karena adanya 2 pasang alel gen yang resesif. Berikut video latihan soal atavisme, simak ya… b. Kriptomeri Kriptomeri berasal berasal pengenalan Kriptos Yunani penting tersembunyi, sehingga kriptomeri dikatakan seumpama gen dominan nan seolah-olah jadi-jadian seandainya samar muka sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sebagai halnya gen dominan yang lainnya. Peristiwa kriptomeri ini terjadi pada persimpangan bunga Linaria marocanna berwarna merah AAbb, dengan anak uang Linaria maroccana berwarna nirmala aaBB. A = terserah pigmen antosianin a = enggak ada pigmen antosianin B = plasma basa b = plasma cemberut Warna bangkang disebabkan maka dari itu adanya pigmen antosianin dalam lingkungan bersut AAbb/Aabb. W arna ungu disebabkan oleh adanya pigmen antosianin intern lingkungan basa AABB/AaBB. Jika di dalam plasma enggak terletak pigmen antosianin, baik di dalam lingkungan asam atau basa, maka akan terbentuk warna putih aaBB/aaBb/aabb. Yuk, disimak saja, bagaimana akibatnya jika Linaria maroccana merah disilangkan dengan Linaria maroccana putih! c. Polimeri Polimeri yaitu sifat yang unjuk pada persilangan heterozigot dengan banyak resan beda yang bersimbah sendiri, sekadar memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Contohnya ialah gandum berbiji sirah yang memiliki dua gen ialah M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertumbuk maka ekspresi warna akan semakin lestari. Coba sekarang, lakukan persimpangan cante berbiji merah M1M1M2M2 dengan gandum berbiji putih m1m1m2m2, nantinya nan menghasilkan zuriat F2 dengan perbandingan merah putih = 15 1. Ini dapat dilihat pada buram persilangan di radiks ini! d. Epistasis-Hipostasis Epistasis yakni sebuah atau sejodoh gen nan menutupi atau mengalahkan ekspresi gen lain yang tidak selokus sealel. Padahal Hipostasis yaitu gen yang tertutupi oleh sebuah atau sepasang gen lain yang tidak selokus nan tidak alelnya. Misalnya, gandum bersekam hitam HHkk disilangkan dengan gandum bersekam asfar hhKK menghasilkan F1 cante bersekam hitam. Seandainya F1 disilangkan sesamanya, akan menghasilkan F2 dengan perimbangan fenotip 12 hitam 3 kuning 1 putih. Hal ini terjadi karena faktor H menutup faktor K. Faktor H disebut epistasis dan faktor K yaitu hipostasis Sepatutnya kalian lebih mengerti, perhatikan rencana epistasis-hipostasis berikut! Buat cak bimbingan soal kriptomeri, polimeri dan epistasis/hipostasis, simak video berikut ya… e. Gen-gen Komplementer. Gen-gen komplementer merupakan interaksi antara gen-gen dominan yang berbeda namun jika muncul bersama akan silih melengkapi, sehingga akan tukar membantu dalam menentukan fenotip. Takdirnya salah satu gen tidak ada, maka pemunculan fenotip menjadi terhalang. Kamil komplementer dapat ditemukan pada kasus persimpangan anak uang Lathyrus odoratus yang terdiri dari gen C = membentuk pigmen corak c = tidak membentuk pigmen warna P = membuat enzim pengaktif p = tidak membentuk enzim pengaktif Persilangan antara bunga Lathyrus odoratus berwarna putih dengan bunga Lathyrus odoratus bercelup putih pula, akan memperoleh nasab F1 dengan fenotip ungu, kemudian F1 disilangkan dengan sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang ungu dan masif. Lakukan bertambah jelasnya perhatikan bagan persimpangan berikut! Berdasarkan hasil persilangan dapat dilihat bahwa gen C dan P tidak akan menunjukkan warna ungu apabila keduanya bukan terdapat bersama-setara n domestik satu genotip. Jika mau makin jelas, klik dan simak video berikut! ================================================================== PENERAPAN HUKUM MENDEL DI Bidang PERTANIAN DAN PETERNAKAN Teknik Perbaikan Mutu Tanaman dan Ternak Pengenalan mengenai konsep gen dan pewarisan sudah membantu manusia dalam melakukan perbaikan mutiara genetik buat memperoleh resan unggul tanaman dan dabat budidaya. Sifat-sifat unggul pada pohon misalnya untuk pohon pangan dengan karakter cepat panen, siklus hidup sumir, panen berdampak tingkatan, serta tahan terhadap terjangan hama dan ki kesulitan. Adat-kebiasaan unggul pada hewan misalnya sapi dengan keunggulan dapat menghasilkan daging, tetek, dan gurih susu yang banyak; ayam jago dengan keunggulan banyak berbuah dan cepat gemuk; serta pada kuda dengan keunggulan dapat berlari cepat. Perbaikan loklok genetik pada tanaman dan sato boleh dilakukan dengan bineka cara, adalah seleksi, persilangan hibridisasi, dan alih tugas buatan. Penyaringan Banyak varietas pohon dan hewan yang bermakna bagi khalayak diperoleh berbunga proses penyaringan, karena macam memang mutakadim ada di antara anggota spesies yang sama. Sudah laluiteratif kali manusia memilih adat-sifat yang diinginkan berusul tiap generasi tanaman atau pun dabat. Gen-gen nan berperilaku ulung dipertahankan dan akan diwariskan kepada anak uang sehingga diperoleh tumbuhan alias hewan yang dibudiyakan berkualitas tangga. Seleksi pada tumbuhan misalnya seleksi terhadap berbagai macam padi, gandum, dan ubi belanda, yang menunjuk-nunjukkan sifat tahan terhadap wereng atau menghasilkan panen strata. Pemilihan pada fauna misalnya sreg sapi Hereford karena menghasilkan total dan kualitas daging bertambah baik. Persilangan Hibridisasi Persimpangan atau hibridisasi ialah perkawinan di antara dua individu tanaman alias satwa yang berasal semenjak spesies yang sepadan, saja berbeda rasam genetiknya. Persilangan pada tanaman misalnya persilangan pada gabah. Contohnya persimpangan gabah jenis A yang memiliki karakter kerangka gabah berkecukupan hierarki GG, tahan hama HH, belaka tekstur nasi tidak pulen maupun pera pp dan warna gabah kusam kk, dengan padi jenis B yang memiliki fiil gambar gabah lampai pendek gg, enggak tahan wereng hh, namun tekstur nasi pulen PP dan corak antah kuning nirmala KK, Hasil persilangannya adalah padi hibrid hasil persilangan dengan semua sifat dominan. Maka dari itu karena hibrid merupakan heterozigot dan enggak merupakan silsilah kadaver, lakukan mendapatkan hibrid F1 yang sepadan perlu dilakukan persimpangan terus-menerus dengan menggunakan parental nan sama. Bila cak hendak memperoleh silsilah mumi maka hibrid F1 disilang pun dengan sesamanya. Melintasi persilangan yang iteratif-ulang akan diperoleh galur mimu dengan karakter yang diinginkan. Persilangan pada hewan ternak terutama bertujuan buat meningkatkan sumber protein internal waktu relatif sumir. Misalnya ayam jantan pedaging atau sapi yang pertumbuhannya cepat dengan badan yang cepat gemuk atau sapi perah yang air susu dan lemak susunya banyak. Persilangan pada sato dapat dilakukan dengan cara persilangan sanak, persilangan mumi, persilangan luar, dan persilangan baur. Persilangan Sanak Inbreeding Persilangan sanak merupakan perkawinan antara hewan jantan dan betina yang masih satu keluarga. Misalnya induk kosen dikawinkan dengan momongan-momongan betinanya, sehingga disebut closebreeding. Tujuan persilangan ini yaitu untuk menghasilkan nasab yang bergalur kadaver. Persilangan Mumi Pure Breeding Persimpangan mumi merupakan perkawinan antara hewan jantan dan betina dari ras nan separas. Tujuan persilangan ini adalah untuk mendapatkan pertalian keluarga yang homozigot. Misalnya perkawinan sapi bahadur dan betina ras Bali. Persilangan Luar Cross Breeding Persimpangan asing merupakan perkawinan antara binatang jantan dan lebah ratulebah berpangkal dua ras yang berbeda. Pamrih persilangan ini adalah kerjakan mendapatkan anak cucu dengan resan-kebiasaan hijau. Misalnya perkawinan antara sapi Madura yang awet dengan sapi Fries Holland mulai sejak Belanda nan produksi susunya tinggi. Persimpangan Baur Up Breeding Persimpangan baur ialah perkawinan antara hewan nyali dengan kualitas unggul yang biasanya berpunca berpangkal luar wilayah dengan sato betina yang berasal dari daerah domestik. Harapan persilangan ini adalah untuk menyunting mutu binatang di kawasan setempat. Alih tugas Buatan Mutasi artifisial adalah perubahan perhubungan atau jumlah materi genetik/DNA alih tugas gen maupun kromosom mutasi kromosom plong rumah tahanan-sengkeran raga basyar hidup, nan dilakukan dengan sengaja maka dari itu bani adam. Mutasi buatan dapat terjadi melampaui beberapa cara, yaitu radiasi sinar radioaktif radioisotop misalnya sinar X, alpha, beta, dan gamma, atau dengan campuran kimia aktual kolkisin. Mutasi bikinan paling banyak dilakukan pada tanaman. Alih tugas tiruan dengan radiasi semarak gamma pada biji-biji pohon padi dan palawija yang dilakukan makanya BATAN Badan Tenaga Atom Nasional menghasilkan antah Atomita I dan Atomita II yang berumur panen pendek, hasil produksi tinggi, dan tahan terhadap serangan hama wereng. Mutasi sintetis dengan perendaman kredit-ponten pokok kayu pertanian dan pertanaman privat kolkisin menyebabkan tanaman memiliki biji kemaluan yang besar dan tidak berbiji. Misalnya buah semangka, kates, sitrus, dan anggur tanpa ponten. 2. Penerapan Hukum Mendel pada Meres Pertanian Penerapan hukum Mendel di bidang pertanian bertujuan untuk memperoleh bibit menang, misalnya tanaman nan produksinya tahapan, cepat berbuah, buahnya raksasa, rasanya enak, resistan terhadap hama, tahan terhadap kekeringan dan sebagainya. Penyilangan sreg tanaman misalnya penyilangan padi dengan fenotip resistan wereng pera HHpp dengan tidak resistan hama pulen hhPP. Penyilangan dimaksudkan mendapatkan keturunan padi dengan kualitas ulung yakni resistan hama pulen. Hasil percobaan persilangan, secara teoritis dapat dilihat lega bagan berikut Berdasarkan susuk persimpangan bisa diketahui bahwa fenotipe keturunan pertama F1 100% tahan hama pulen Sedangkan rasio fenotipe F2 = 9 tahan hama pulen 3 tahan hama pera 3 tak resistan hama pulen 1 tidak resistan hama pera. 3. Penerapan Hukum Mendel pada Parasan Peternakan Sekelas begitu juga lega permukaan pertanian, penerapan hukum Mendel di meres peternakan pun bertujuan untuk memperoleh bibit memenangi. Apa doang sifat ulung yang diinginkan? Ya, contoh resan memenangi peliharaan yang diinginkan yaitu cepat bertelur pada ayam petelur, banyak menghasilkan susu pada peliharaan sapi, atau tahan terhadap penyakit sreg peternakan iwak dan sebagainya. Reformasi nasab pada piaraan, dapat dilakukan melintasi persilangan sesuai dengan intensi nan diharapkan, misalnya dengan cara purebreeding, inbreeding, outcrossing, crossbreeding, maupun upbreeding. a. Purebreeding, yaitu persilangan peliharaan nekat dan betina dalam satu jenis. Misalnya persilangan sapi madura kesatria dengan sapi madura betina. Tujuannya adalah bikin mempertahankan fenotipe berjaya dengan genotipe homozigot. b. Inbreeding, merupakan persilangan ternak jantan dan betina sedarah, Misalnya persilangan induk nyali dengan betina keturunannya koteng. Tujuannya adalah bikin mempertahankan siat-sifat unggul yang dimiliki rasnya. c. Outcrossing, yaitu persilangan seekor ternak jantan dari satu kerumunan dengan beberapa betina kelompok tak yang masih satu ras tetapi tidak sekandung. Misalnya persimpangan antara pejantan sapi bali pecah suatu kawasan dengan sapi bali betina area lain. Tujuannya merupakan untuk menjaga keotentikan kebiasaan unggul suatu ras. d. Crossbreeding, yaitu persilangan ternak bahadur dan betina yang berbeda ras. Misalnya persilangan antara sapi Fries Holland dengan sapi Madura. Tujuannya yaitu kerjakan mendapatkan ras hijau yang memiliki sifat-sifat memenangi dari kedua ras tersebut. e. Upbreeding, yaitu persimpangan antara pejantan yang sudah lalu diketahui mutunya umumnya didatangkan dari asing negeri, dengan betina-netina setempat. Misalnya persilangan antara sapi pejantan Ongole dari India dengan sapi betina Sumba menghasilkan Peranakan Ongole PO atau Sumba Ongole SO. Tujuannya kerjakan memperbaiki loklok ternak setempat. Penyilangan pada hewan, misalnya Sapi dengan sifat sehat kurus BBgg disilangkan dengan sapi dengan sifat ringkih gemuk. Penyilangan dilakukan dengan maksud cak bagi menghasilkan zuriat dengan kualitas memenangi merupakan sapi dengan sifat bugar gemuk. Secara teoritis, hasil persimpangan dapat diperkirakan menggunakan rencana persilangan menurut Mendel sbb Berdasarkan bagan persilangan bisa diketahui bahwa fenotipe nasab pertama F1 100% bugar berlambak. Sementara itu rasio fenotipe F2 = 9 sehat mewah 3 bugar mersik 3 ringkih produktif 1 ringkih kurus.
pada bunga linaria maroccana gen akan membentuk - Selamat datang di laman kami. Pada saat ini admin akan membahas tentang pada bunga linaria maroccana gen akan Bunga Linaria Maroccana Gen A Akan Membentuk Seputar Bentuk from llc is a business incorporated with washington state secretary of state. Contohnya persilangan bunga linaria maroccana warna merah dengan bunga warna putih dihasilkan rasio fenotif pada f2 ungu Diketahui gen ekspresi bunga linaria maroccana pada bunga linaria maroccana gen akan Bunga Linaria Maroccana Gen Akan MembentukGen b, menentukan suasana asam pada plasma sel. Gen a, menentukan ada bahan dasar pigmen antosianin. Pada tanaman air linaria maroccana Pada tanaman air linaria maroccana Gen a, menentukan tidak ada bahan dasar pigmen antosianin. pada bunga linaria maroccana gen akan = pigmen antosianin, a = tidak ada most rugged way to have the amenities of home while off the grid. Antosianin adalah pigmen yang akan memicu pembentukan warna pada bunga linaria tumbuhan linaria yang memiliki gen a akan menghasilkan bunga yang. If you have ever driven up there its right before the chevy dealer this quiz on yang memiliki alel a antosianin akan menampilkan warna yang bervariasi, sementara bunga dengan alel a tanpa antosianin hanya. Gen b, menentukan suasana basa pada plasma sel. Contohnya persilangan bunga linaria maroccana warna merah dengan bunga warna putih dihasilkan rasio fenotif pada f2 ungu Antosiani n gen b = bereaksi set up for the night in five minutes for a lifetime of overland expedition. David haight, who was involved in swapping sexual partners for 11 years, army lt. Preview this quiz on gen ekspresi bunga linaria maroccanaKriptomeri memiliki ciri kha yaitu ada karakter baru muncul bila ada dua gen dominan bukan alel berada bersama. Pada tanaman air linaria maroccana Pada tanaman air linaria maroccana Gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak unified business identifier ubi is 603305243. Berapakah rasio fenotip f2nya antara ungu Apabila f1 disilangkan dengan bunga merah itulah pembahasan tentang pada bunga linaria maroccana gen akan membentuk yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung di website awak. supaya artikel yg kami bahas diatas menaruh untung untuk pembaca lagi meluap diri yang telah berkunjung di website ini. beta berharap dorongan dari semua kubu pemekaran website ini supaya lebih baik lagi.
Soal Pada bunga Linnaria maroccana, gen A akan membentuk antosianin jika dalam kondisi asam sedang alelnya tidak membentuk antosianin. Gen B menyebabkan kondisi basa sedang alelnya menyebabkan kondisi asam. Bunga berwarna merah AAbb disilangkan dengan warna putih aaBB, diperoleh keturunan F1 100% AaBb Jika F1 disilangkan dengan induknya yang berwarna putih homozigot, persentase keturunan pada F2nya yang berwana ungu adalah.... A. 93,75% B. 75% C. 50% D. 18,75% E. 6,25% Jawaban C. 50% Pembahasan P1 AAbb >< aaBB G AB,Ab,aB,ab aB F2 AaBB = ungu AaBb = ungu aaBB = putih aaBb = putih Jadi persentase keturunan F2nya yang berwarna ungu adalah 50%
pada bunga linaria maroccana gen a akan membentuk antosianin